Ide ini berawal dari keadaan terpepet. Saat itu, BPK Tongas (tempatku bekerja) akan mengikuti event besar. Festival pangan olahan, pameran dan temu karya POKTAN- Gapoktan se kab. Probolinggo, yang diselenggarakan oleh BKP4 Kab. Probolinggo.
Huu... aku baru pertama masuk setelah cuti melahirkanku berakhir. Apakah yang bisa dikeluarkan Tongas ? Daerah panas dan sedang tidak musim buah... (mangga waktu itu belum memasuki musimnya, srikaya dan sawo sudah habis dan melewati masa panennya).
Yahh... touring dulu, ke desa- desa di kecamatan Tongas, mungkin menumbuhkan inspirasi. Saat itu, banyak tanaman kawista berjatuhan dari pohonnya. Seperti ini buah yang kami jumpai saat itu.
kawista
Limonia acidissima syn. Feronia limonia
Kawista, aku sangat tidak familiar dengan buah ini. Maklum, buah ini tergolong buah langka. Menurut beberapa artikel yang pernah ku baca, tanaman kawista termasuk tanaman langka.
pohon kawista
pohon kawista
Pernah lihat pohon ini ? Pohon kawista lambat pertumbuhannya. Ini yang menyebabkan tanaman ini jadi langka karena begitu ditebang, butuh waktu lama sampai pohon tersebut tumbuh dan mampu menghasilkan buah.
Masyarakat Tongas biasa mengkonsumsi daging buah ini dengan taburan gula. Mau tahu daging buah kawista ?
cara konsumsi kawista
Warnanya memang tidak menerbitkan selera, aromanyapun asing bagi indra penciumanku. Namun inilah yang membuat aku semakin penasaran. Terbetik ide, membuat sirup dari bahan yang tidak lazim ini.
Browsing sana sini di internet ternyata di Rembang, kawista sudah dimanfaatkan sebagai sirup, limun, dodol dan madu mongso. Berbekal sedikit ilmu dari browsing tersebut dan pengetahuan semasa kuliah... berangkatlah aku membuat sirup kawista.
Tada...... this is it... SIRUP KAWISTA MADE IN TONGAS... (putu belom bisa di upload... mo touring dulu (^1^)....
Postingan selanjutnya... insyaallah akan ku sampaikan trial and error pembuatan sirup kawista... see you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar